Denews.id Soppeng-Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Latemmamala , dr. Hj. Sitti Mudirusniah, menuai sorotan tajam dari publik setelah menunjukkan sikap yang terkesan antitransparansi dan enggan terbuka terhadap awak media.
Hal ini mengemuka dalam upaya konfirmasi yang dilakukan wartawan terkait dugaan perangkat yang digunakan untuk memusnahkan limbah medis (Incinerator red) dirumah sakit tersebut tak berfungsi atau rusak.
Dilansir dari media Bugissulsel.com, Minggu (25/05), upaya konfirmasi untuk memastikan terhadap rusak incinerator hanya menemui "Jalan buntu".
Ketika dihubungi, Direktur memilih tidak mengangkat telponnya, begitu pula pesan yang dikirimkan tak dibalas olehnya.
Sikap bungkam atau membisunya itu memperkuat dugaan publik bahwa ia (Direktur) alergi terhadap kontrol sosial.
Sehingga ketertutupan seperti ini justru membuka ruang spekulasi liar dan menciptakan narasi miring yang bisa merusak citra pemerintahan saat ini (Suwardi-Selle red).
Padahal, dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, disebutkan dengan tegas bahwa setiap pejabat publik berkewajiban menyampaikan informasi kepada masyarakat.
Jika sikap bungkam terus dipertahankan, jangan salahkan publik bila mulai bertanya-tanya,ada apa dengan Direktur RS Latemmamala, pantaskah Dipertahankan menjadi Direktur?.
Melalui artikel ini, masyarakat meminta ketegasan dari Bupati Soppeng Suwardi Haseng untuk mengevaluasi kinerja Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Latemmamala yang diduga slow respon terhadap permasalahan yang ada (*).
Kendati demikian, Redaksi masih membuka ruang klarifikasi bagi Direktur RS Latemmamala untuk pemberitaan selanjutnya.
