Denews.id Soppeng-Proyek renovasi Kantor Lurah Botto, Kecamatan Lalabata, Kabupaten, yang menelan anggaran Tahun 2024 sebesar Rp345 juta menuai sorotan tajam dari aktivis.
Alih-alih membawa perubahan signifikan akan tetapi hasil renovasi justru dinilai mengecewakan dan tak sesuai investasi.
Kepala Kelurahan Lurah Botto , Munadir Nurdin menyebut, jika renovasi kantor dilakukan oleh Kelompok Masyarakat (Pokmas) dengan dana Rp345 juta.Namun, ia mengaku tidak terlibat dalam teknis pelaksanaannya.
"Renovasi dilakukan tahun 2024 lewat Pokmas. Saya hanya memfasilitasi, tidak tahu-menahu soal pengelolaan anggarannya. Sebagai lurah, saya hanya bersyukur karena kantor sudah direnovasi," ujarnya melalui pesan WhatsApp yang dikutip dari media ketikterkini pada Rabu (11/06).
Sementara Ketua LSM Lembaga Pemantau Korupsi dan Aparatur Negara (LPKN) Kabupaten Soppeng, Alfred, menyayangkan buruknya hasil renovasi yang menelan anggaran cukup besar.
"Beberapa kusen masih rusak, pintu pun ada yang lapuk tapi tidak diganti. Lalu apa sebenarnya yang diperbaiki,"katanya.
Terkait itu, ia mendesak agar pihak berwenang turun tangan melakukan audit menyeluruh terhadap penggunaan anggaran tersebut.
"Jangan sampai proyek seperti ini hanya menjadi ajang mencari keuntungan bagi segelintir pihak.Harus ada transparansi dan akuntabilitas,"jelas ketua Antirasuah ini.(*)