Denews.id Soppeng-Beredar kabar, Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Soppeng telah menggelar Turnamen Bulu Tangkis meski sudah ada Instruksi atau statement wakil Bupati Soppeng, Selle KS Dalle tentang efesiensi anggaran dari pemerintah pusat.
Kala itu, Selle KS Dalle menegaskan , bahwa tidak boleh ada kegiatan dalam bentuk apapun yang dilaksanakan baik pemerintah maupun lembaga, hal itu untuk mengurangi belanja dan mengoptimalkan penggunaan dana dalam lingkup pemerintah daerah.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Rabu (9/7) turnamen bulu tangkis yang digelar selama tiga malam digedung KONI Soppeng dimana peserta dari desa membayar biaya pendaftaran sebesar Rp 1,5 hingga Rp2,5 juta/pasang.
Ikhwal, banyak yang mempertanyakan sumber biaya (dana) dari turnamen tersebut dan apakah hadiah yang ditawarkan sepadan dengan biaya pendaftaran yang harus dibayarkan ?.
Isu biaya pendaftaran yang tinggi menjadi sorotan dari Ketua Lembaga Pemantau Korupsi dan Aparatur Negara (LPKN) Kabupaten Soppeng, Alpred Surya Putra Pandu'u.
Ia menilai, biaya tersebut dianggap sebagai biaya yang cukup mahal untuk turnamen bulu tangkis, terutama jika dibandingkan dengan turnamen lokal atau regional yang biasanya memiliki biaya pendaftaran lebih rendah.
"Kalau pakai dana pribadi tidak masalah ji , tapi kalau pakai dana desa tentu akan berisiko menimbulkan masalah dalam pertanggungjawaban anggaran, sehingga Inspektorat harus turun tangan melakukan audit terkait penggunaan anggaran kegiatan tersebut,"kata Alpred.
Terkait itu, ia mendesak Inspektorat Daerah untuk segera melakukan audit menyeluruh dan serius terhadap penggunaan dana desa, terutama yang berkaitan dengan kegiatan lomba ini.
"Meski tujuannya disebut untuk pembinaan olahraga , namun dikhawatirkan jangan sampai kegiatan semacam ini hanya menjadi ladang keuntungan pihak tertentu,"urai Alpred.
Sementara itu, upaya konfirmasi kepada Sekretaris APDESI Soppeng , Hasminullah selaku ketua panitia dan juga kepala Desa Marioriaja , belum membuahkan hasil. Kontak WhatsApp yang bersangkutan dalam keadaan tidak aktif saat dihubungi. Sehingga berita ini disiarkan belum ada klarifikasi dari pihak pelaksana.(*)
