Denews.id Soppeng-Hampir pelaksanaan dalam pekerjaan proyek swakelola di satuan pendidikan di Kabupaten Soppeng diduga dialihkan pengerjaannya kepada pihak ketiga.
Penyerahan proyek swakelola kepada pihak ketiga itu berdasarkan dari temuan dan pengakuan pihak sekolah itu sendiri.
Misal , proyek revitalisasi di UPTD Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Lilirilau Desa Lompulle, Kecamatan Ganra , Kabupaten Soppeng .
Dimana, kepala sekolah mengakui bahwa proyek dengan menelan anggaran sebesar Rp 721 juta dari APBN Tahun Anggaran 2025 itu dipihak ketigakan alias "Diborong".
Ia beralasan bahwa tidak mempunyai keahlian dalam pelaksanaan proyek tersebut, sehingga pihaknya menyerahkan ke pihak ketiga alias kontraktor.
"Semua teknis mulai dari material dan lainnya diserahkan ke kontraktor.Kami hanya menunggu hasil dari pekerjaan," jelas kepala sekolah yang lupa diminta sebutkan namanya beberapa hari lalu.
Lantas, siapa pihak ketiga dibalik pelaksanaan proyek swakelola di satuan pendidikan di Kabupaten Soppeng ?.
Ketua LPKN Alfred menyebutkan, bahwa penyerahan pekerjaan swakelola kepada pihak ketiga termasuk penyalahgunaan wewenang atau jabatan serta perbuatan melawan hukum.
"Yang jelas menyerahkan pekerjaan ke pihak ketiga itu bertentangan dengan definisi dan tujuan swakelola.Tentu ini dapat membuka celah bagi praktik korupsi,"kata ketua anti rasuah ini kepada wartawan pada Sabtu (20/9).
