Denews.id Soppeng-Polisi belum menetapkan tersangka dugaan kasus pelecehan terhadap profesi wartawan melalui media sosial Facebook.
Proses penyidikan dugaan pelecehan pimpinan dbsnews.id dengan terlapor 2 akun Facebook milik Syahrul stewar dan Ade El , masih terus berjalan.
Hal ini disampaikan oleh Kasatreskrim polres Soppeng AKP Dodie Ramaputra dikutip dari media Okitanews , Selasa (01/07).
Dodie Ramaputra mengungkapkan, bahwa kedua terlapor telah dipanggil dan dimintai keterangan oleh penyidik sebagai bagian dari pengumpulan bukti awal.
"Kita masih menunggu hasil pendapat ahli untuk melengkapi unsur-unsur yang diperlukan dalam penyelidikan,"katanya.
Terkait itu, sejumlah wartawan lokal di Kabupaten Soppeng terus memantau perkembangan kasus ini dan berharap Kepolisian bekerja secara profesional dan transparan dalam menangani laporan dan mengungkap kasus tersebut.
"Pentingnya menjaga marwah profesi wartawan dari upaya-upaya pelecehan, khususnya di ruang digital yang kerap kali digunakan untuk menyebarkan opini tanpa dasar yang kuat,"harap sejumlah wartawan.
Sementara, Idham (pelapor) berharap proses hukum ini bisa menjadi pembelajaran sekaligus preseden baik dalam perlindungan terhadap profesi jurnalis di era media sosial yang semakin bebas.
Sebagaimana diketahui, kasus dugaan pelecehan ini berawal ketika pemilik akun Syahrul Stewar dan Ade El, mengomentari link berita dbsnews.id yang berjudul “2 Mobil Plat Merah Terparkir Hingga Dini Hari di Sekitar Tempat Billiard” pada Jumat (30/5).
Dalam komentarnya di grup Info Kejadian Kabupaten Soppeng (IKKS), Syahrul Stewar menuliskan komentar yang dianggap menghina kredibilitas media dan wartawan.
Ia menyebut bahwa berita yang diunggah bersumber dari akun palsu dan tidak dapat dipercaya.
"Ini wartawan yang posting akun fack di pake baru post berita tidak pasti, makurangjamang melo si millau dui," tulis Sahrul stewar dalam komentar.
Sedangkan, akun Ade El menambahkan komentar yang seolah-olah menyudutkan profesi wartawan sebagai pekerjaan yang tidak produktif, bahkan menyindir bahwa permintaan uang kopi tidak seharusnya dilakukan lewat pemberitaan.
"Pergimi tidur klu tdk ada mu kerja.. klu mau uang kopi.. tdk prlu di posting bgni.. tinggal tanya sopir minta pembeli kopi," tulisan Ade El.
Komentar-komentar tersebut menuai reaksi keras dari redaksi dbsnews.id dan sejumlah wartawan lokal.
Komentar itu bukan sekadar penghinaan personal, melainkan juga bentuk pelecehan terhadap profesi wartawan secara umum.